Jumat, 15 Oktober 2010

Ciri Manusia Yang Telah Berada Dalam Derajat Kemenangan dan Kebahagiaan

Tanda-tanda kebahagiaan dan kemenangan seorang mukmin adalah bila ia mampu mengelola dirinya agar senantiasa berada dalam tiga kondisi dibawah ini (Al-Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah- dalam kitabnya yang berjudul “Al-Waabil Ash-Shayyib) :



1. Apabila mendapat nikmat/ karunia maka ia bersyukur





Allah subhanahu wata’ala berfirman:Karena itu ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku akan ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (Al-Baqarah: 152)



Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih. (Ibrahim: 7)

Dan barangsiapa yang mendapat musibah maka yang wajib adalah bersabar dan bersyukur. Adapun bersabar maka telah jelas. Adapun bersyukur maka dengan memuji Allah dalam musibah itu. Karena Allah memiliki hak atas hamba berupa peribadatan kepada-Nya ketika mendapat musibah sebagaimana Ia juga memiliki hak untuk diibadahi ketika si hamba dalam kenikmatan.”





Orang yang bersyukur adalah – sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim : ” .. dan orang yang mengenali nikmat, mengenali Sang Pemberi nikmat itu, dan mengakuinya, ia tunduk kepada-Nya dan mencintai-Nya serta ridha kepada-Nya dan menggunakan kenikmatan itu dalam perkara yang Ia cintai dan ketaatan maka orang yang seperti inilah orang yang mensyukuri nikmat.”





2. Apabila mendapat cobaan maka ia bersabar





Ujian atau cobaan mencakup ujian yang berasal dari Allah subhanahu wata’ala secara langsung, seperti sakit, mati, kelaparan, dan sebagainya. Dan ujian yang Allah subhanahu wata’ala timpakan melalui tangan manusia, seperti celaan ketika melaksanakan sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam, atau tantangan dari manusia ketika melaksanakan dakwah, dan sebagainya.





Bersabar di sini mencakup tiga macam sabar:

1. Bersabar dari kemaksiatan sehingga ia tidak melakukannya.

2. Bersabar di atas ketaatan sehingga ia menunaikannya.

3. Bersabar di atas musibah.



3. Apabila melakukan perbuatan dosa maka ia beristighfar (meminta ampun)



Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:Setiap anak hamba banyak melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah wahai orang-orang yang beriman pasti kalian akan bahagia. (An-Nur: 31)



diringkas dari : http://www.assalafy.org/mahad/?p=257#more-257

Tidak ada komentar:

Posting Komentar